Menikmati Aroma Chivas 18

Dentuman bunyi bas dari irama musik disko, terdengar keras di sebuah ruangan sebelah kiri yang terletak di lantai lima Hotel Olympic, Jakarta. Lampu sorot beraneka warna, berputar mengelilingi ruangan. Dua orang disk jockey (DJ) perempuan di sudut kanan dan kiri panggung, sibuk memainkan perangkat musiknya sambil menggoyangkan kepalanya. Terlihat sangat menikmati musik yang dimainkannya sendiri.

Hampir setiap sudut ruangan sudah dipenuhi pengunjung. Dari meja bulat yang berada di dekat panggung, sampai bangku sofa yang ada di pinggiran ruangan. Saya dan kalangan wartawan lainnya, duduk mengitari meja yang berada di sebelah kanan panggung. Persis berhadapan dengan sound speaker besar. Bunyi bas dari musik DJ, serasa menggoyang isi perut.

Suasana meriah itu mengawali perhelatan launching minuman beralkohol bermerk Chivas 18 dengan tema Your Self”, Jumat (26/10). “Tema ini agar klabber Jakarta dapat menjadi diri sendiri sesuai talenta yang ada, yakni ekspresikan diri,” ujar Edhi Sumadhi, Country Manager Pernod Ricard Indonesia.

Chivas 18 adalah salah satu produk dari Chivas Regal yang dibuat oleh dua bersaudara, James dan Jhon Chivas. Dua orang ini memercayai kekuatan whisky terletak pada pencapaian standar secara konsisten. Mereka mulai meramu minuman beralkohol ini pada abad 20 dengan campuran berkualitas tinggi.

Ramuan Chival Regal diharmonisasikan dari cita rasa gandum dan padi terbaik Skotlandia. Mereka percaya, gandum untuk whisky dari dataran tinggi sana memiliki rasa yang berbeda dengan dataran rendah. Sedangkan untuk Chivas 18, ramuannya dibantu oleh Colin Scott yang dikenal sebagai maestro peramu minuman alkohol. Mereka merahasiakan campurannya

“Chivas Regal your self menjadikan professional muda dapat melepaskan diri dari kepenatan bekerja. Apalagi diiringi penampilan DJ, dancer dan suasananya lebih enjoy untuk bisa berbagi dengan teman sendiri,” ujar Edhi Sumadhi.

Benar-benar malam itu menjadikan setiap orang di sana menikmati waktu. Mereka minum dengan berbagai gaya. Ada yang sedikit demi sedikit dari gelas, bahkan ada yang bergaya ‘brutal’ dengan menenggak langsung dari botolnya. Pengunjung pun tampak semakin rileks tak segan untuk bergoyang, berjingkrak-jingkrak, atau sekadar menggoyangkan kepala mengikuti irama musik DJ aliran milinka dari bagian selatan dunia.

Hampir tengah malam, barulah acara puncak Chivas 18 dimulai. Musik DJ semakin memacu dentuman iramanya. Semua pengunjung ikut berteriak sambil berjoget ria dengan pasangannya masing-masing. Yang tanpa pasangan, berjoget sendiri dari bangkunya atau berdiri hanya menggoyangkan kepalanya.

Suasana semakin meriah dengan hadirnya enam perempuan dari Majestic Dancer. Mereka melenggokkan tubuh indahnya mengikuti musik yang dimainkan oleh DJ. Lampu disko semakin mempercepat gerakannya. Tak ayal lagi, membuat semua pengunjung ikut meramaikan suasana dengan mempercepat gerakan diskonya dan berteriak menyambut kehadiran dancer di panggung.

“Malam ini harus dinikmati. Apalagi usai bekerja sepekan lamanya. Kapan lagi kita dapat melepas kepenatan Kota Jakarta yang sudah sumpek. Ya, seminggu sekali kita membuang suasana kesibukan,” ujar Raymond, seorang pengunjung pekerja swasta di Jakarta.

Jakarta sudah pukul 01.00 WIB. Musik DJ masih saja terus bergema. Para pengunjung masih saja menggoyangkan tubuhnya dengan aroma Chivas 18 yang diminumnya. Malam itu, Jakarta seperti tak pernah lekang dari kesibukannya. Siang hari orang bekerja, dan malam hari orang sibuk menikmati kesenangannya.

Reactions

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu